Pembelajaran merupakan suatu proses yang
kompleks. Proses tersebut melibatkan pendidik dan peserta didik dalam konteks
multi interaksi. Media menjadi penghubung diatara keduanya dan tujuan
pembelajaran menjadi fokus pencapaian dalam pembelajaran tersebut.
Seiring perkembangan zaman, pembaharuan-pembaharuan
selalu ada dalam konteks pembelajaran. Pembaharuan itu membuat pendidik terus
mengembangkan diri dan terus belajar mengikuti perkembangan zaman.
Sekarang, yang sering disebut dengan pembelajaran
abad ke-21 mengharuskan guru untuk belajar bagaimana kreativitas dan
keterampilan dalam mengajar diuji untuk mencetak generasi milenial dan sesuai
dengan perkembangan zaman. Pembelajaran abad ke-21 ini merupakan rancangan
pembelajaran untuk mempersiapkan generasi emas yang berfokus pada siswa untuk
mengintegrasikan semua keterampilan dan daya kreativitas yang dimilikinya.
Menurut Toharudin (2023: 93), Pembelajaran abad ke-21 memiliki ciri pembelajaran ialah
learning skill
Skill
Literasi
Pembelajaran abad ke-21 ini memberikan sebuah
harapan besar untuk mencetak generasi emas yang produktif dan dapat menghadapi tantangan
revolusi industri 4.0.
Pencapaian skill dalam pembelajaran abad ke-21
yang disebutkan tersebut meliputi keterampilan 4C. Keterampilan 4 C tersebut
yaitu: Creativity and Innovation, Collaboration,
Communication, Critical Thinking and Problem Solving. Berikut penjelasannya.
1.
Creativity and Innovation (Daya Cipta dan
Inovasi)
Pada bagian ini, peserta didik bisa menciptakan ide-ide baru
dan menjelaskan ide yang mereka miliki. Ide-ide tersebut nantinya akan
dipresentasikan kepada teman-temannya untuk memunculkan tanggapan yang
mengkonstruksi ide-ide tersebut. Interaksi ini akan memberikan wawasan dan
keluwesan kepada peserta didik karena telah memperoleh informasi dari berbagai
sudut pandang.
2. Collaboration (Kerja Sama)
Bagian ini akan mengajak peserta didik untuk belajar
membuat grup (kelompok). Pada dasarnya kerja sama ini memberikan kemudahan
kepada peserta didik dalam mencari informasi dari pendapat teman-temanya. Kerjasama
akan memunculkan sikap empati terhadap orang lain yang diajak berbicara dan
sikap menghargai pendapat orang lain yang arahnya berdampak positif pada proses
interaksi dalam kelompok tersebut. Selain itu, kerja sama ini bermanfaat untuk
melatih peserta didik agar bisa bertanggung jawab, mudah beradaptasi dengan
lingkungan, masyarakat dan mampu memberikan target yang tinggi untuk
kelompoknya.
3. Communication (Komunikasi)
Bagian ini meminta peserta didik agar dapat menguasai,
mengatur dan membuat hubungan komunikasi yang baik dalam bentuk lisan, tulisan,
ataupun multimedia. Telah kita ketahui bahwa pembelajaran penuh dengan
interaksi. interaksi itu bisa antar peserta didik dan bisa juga antara peserta
didik dan pendidik. Maka dari itu komunikasi yang baik sangat diperlukan
sehingga terbina hubungan yang baik dalam berinteraksi. Komunikasi itu akan terlihat
ketika peserta didik menyampaikan gagasan, berdiskusi, dan memecahkan masalah
bersama.
4. Critical Thinking and Problem Solving (Berpikir
Kritis dan Pemecahan Masalah)
Pada bagian ini, peserta didik menganalisis masalah yang diberikan
dengan penalaran yang logis sehingga terbentuk suatu pemahaman yang
komprehensif. Bagian ini merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran abad
ke-21. Berpikir kritis dan pemecahan masalah mengajak peserta didik untuk
menggunakan penalaran secara deduktif dan induktif untuk memecahkan masalah yang
rumit. Penalaran itu akan berdampak pada kualitas pembelajaran.
Demikianlah konsep keterampilan 4C dalam pembelajaran. Keempat elemen tersebut merupakan elemen yang bisa membuat peserta didik beradaptasi dan berkembang pada abad ke-21 ini. Dengan demikian peserta didik diharapkan menjadi manusia yang unggul dan bisa memecahkan masalah mulai dari individu hingga masyarakat.
Pustaka
0 Comments
Posting Komentar