Renungan Malam

Hitam pekat selimuti dunia
Mencuri hiasan mata ini
Akankah aku bisa bermimpi
Merenung sejenak menunggu api
Titik titik putih yang menjadi debu cakrawala 
Menanti kelam tanpa batas malam

Sendiri kupejamkan dunia
Menghirup murninya angin yang menyisir batin
Kala memang menjadi arah waktu
Bersemayam dalam jiwa-jiwa baku
Selama hitam menjadi suram 
Selama itu pula kutunjukkan alam 
Yang sedang tunggu akhir tenggelam

Wahai sang penakluk malam
Ijinkan kuterbang membawa jalan
Yang tak kan lenyap jikalau kau senyap
Aku terbaring dalam tubuh selimut bumi
Menemani arti hangatnya bintang
Memberi corak tubuh yang terlentang 
Dalam duka dan jiwa yang tertantang

Related Posts