Sang Penanti Waktu

Maafkan penantian yang membisukan jiwa
Terbuai dalam larik kelabu
Angin yang begitu merdu tak melupakan bayangan yang menyatu
Setelah ujung angin membisik rumah dadaku
menyeru pada sebuah awal dan akhir ku berharap
termenung mencari jawaban kesunyian langit
Sambil kupejam mata membayangkan sosok suara dalam muara

Di sini, di jengkal tanah ini
Mulai kuraut angan tuk bisa ke sana
Menarik harap, memulai langkah jua kan menyatu
Kupungut bayangan kaki kau melangkah 
tak kuasa bila tanah tak lagi menyimpan gores
Bersimpuh menunggu waktu
Berharap bumi ini mampu abadikan sang penanti waktu

Related Posts